Coklat Hangat
Coklat Hangat
Coklat Hangat tiba-tiba menjadi karibku
Sebab terkenang canda hangatmu
Aku terbuai pada ide konyolmu
Pembuktian akan janji manis pemimpin baru
Kau menyelami hidup bak hiu
Sangar namun lembut tuturmu
Kau tampilkan ironi hidup
Sampai kini aku tak sanggup
Kau bagai candu bagi kaum Hawa
Sebab sikapmu sungguh lembut bagai sutra
Seruputan coklat hangat sungguh nikmat
Saat kau tatap diri ini meski layaknya kilat
Berulang kali kuucap istighfar
Berharap waktu tak berputar
Komentar
Posting Komentar