Sesal

Perjanjian yang pernah dilanggar
Karma atau kutukanpun berpendar
Kepercayaan akan cinta buta sungguh nista
Waktu dan kesabaran berujung sia-sia
Mata memerah hati lebam
Akibat asa terlalu dalam
Saat hati nan raga mulai tertata
Bongkahan batu sial menghujam
Sang pemilikpun tak mampu mengendalikan
Begitu maut, sesal, kesakitan memuncak
Tubuh menyesali gerakan mulut yang sungguh congkak
Jempolpun ikut meratapi kedustaannya
Jika sang empu mencoba ingkar akan cinta
Sedang sang hati akan gila

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menginap di stasiun Gubeng Surabaya dan cewe sendirian

Coklat Hangat

His