Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2018

No Filter *taken with lenovo A6000+

Gambar

Social Media Causes Depression

This aims to motivate people who cannot cope their own depression, for those who were defeated by this world. Due to the fact that, not everyone could handle the problems they faced. We as human being surely felt that everybody was being so cruel. There was no fairness existed. We had no one to talk about. We thought negatively that no one was honest and pure. Money says every single thing. Happines seems hard to be gainned and made. People today tend to share and revelead their achievements, privileges, thoughts, feeling to the world massively through social media. Therefore, we also convey our depression through social media which every body is able to access them. Unfortunately, we are also stressed due to the social media. We see that every body is perfect in their own way. They have everything they desire. However, we do not see their struggle, behind the scene to live in such a perfect life. We think that they are honestly happy, rich, beautiful, soft and so on like in the soci...

Cinta, rasa memang begitu adanya

Cinta, rasa memang begitu adanya Rasa tak akan mudah ditebak Sebab, ia dicipta bukan dielak Meski beribu kali kutolak Kalbu itu masih bergejolak Aliran darah sebagi bukti Betapa jantung bekerja gigih Ia tertatih-tatih Meminta sang otak agar kembali waras Sinyal rasa kembali was-was Takut diri bermain hati Mereka berdemo kepada diri Sebab tahu Itu bukan perkara rasa Lain itu hanyalah buaian semata Sampai diri terperanjat Ia marah akan konspirasi Betapa bodoh ia bermain hati

Selalu Salah, Memang Salah

Dikutuk, Terkutuk Menyudutkan diri sembari meratapi nasib Godaan maut datang membisik Ia segan, tak berani memaksa Dilihatnya sang Tuan tersiksa Sejak kapan aku berdrama, katanya Ia menerka, iba atau kerja Ribuan tahun ia menyantap Tak pernah ada Tuan tak terperangkap Duhai Tuan kau melemah Akupun gagah Bukankah itu pertanda kau kalah Tapi, Ia tetap sabar menengadah Bersenandung dan menari hingga ke ufuk Agar Tuan berada di ujung tanduk

Sang Bajingan

Sang Bajingan Desakan orang-orang di stasiun ibukota Kupikir akan menjadi mala petaka Kursipun harus bertiga Sungguh malang nasib sang pengembara Umpatan-umpatan kulumatkan di dalam hati Ingin sekali ku suruh pergi agar aku bisa merdeka sendiri Ditambah pula laki-laki tua beruban Ingin sekali ku berkata ah Tulang kau cari yang lain saja Kau datang di akhir kereta bersiap Kau melangkah dengan lembut nan sigap Duh kawan kau sungguh menawan Nun jauh di hati aku menerawang Kutebak kau seorang bajingan Mungkin jua seorang dermawan Sesekali diri ini mencuri pandang Tapi nyaliku ciut saat senyuman melayang Kucoba menutup mata agar terlelap Sungguh tersiksa melihat yang lain kalap Kawan kau lontarkan pertanyaan Sungguh benar kau bajingan Mudah kau buat hati ini berdentang Senyuman dan kedipan sang bajingan merobohkan tembok menjulang

Coklat Hangat

Coklat Hangat Coklat Hangat tiba-tiba menjadi karibku Sebab terkenang canda hangatmu Aku terbuai pada ide konyolmu Pembuktian akan janji manis pemimpin baru Kau menyelami hidup bak hiu Sangar namun lembut tuturmu Kau tampilkan ironi hidup Sampai kini aku tak sanggup Kau bagai candu bagi kaum Hawa Sebab sikapmu sungguh lembut bagai sutra Seruputan coklat hangat sungguh nikmat Saat kau tatap diri ini meski layaknya kilat Berulang kali kuucap istighfar Berharap waktu tak berputar

Diversity

What comes first into my mind is the differences. It totally represents my current guilty. I was afraid falling in love with somebody who was different with me regarding his faith, culture, language and so on. I was also afraid to make  firends with different people. My society did not teach me how to respect and accept other people's opinion and decision.  Unfortunately, I never thought bout the similarities between us. We live in the same way, intention. We are humans. We have the same opportunity to live under our own value. Somebody decides converting to other religions. Yet, his society attempted to prove what he is doing was wrong. However, today there a bunch of people who respectfully envokes the unity in diversity. We are not supposed to see the differences among us, yet we could make the unity within the diversity.

Terbangun

Jika ada kesempatan konon katanya ke dua, ke tiga juga tak apa Ingin ku ajak dirimu ke istanaku Saat posisi raja kau elak Tak apa kau menjadi abdi istana Asal aku masih se-lahat dengan mu Tak ada kenyataan tanpa perantara mimpi Malam ini datanglah walau kau tak sudi Tak ada tuntutan untuk kau bersemayam Hanya, mampirlah, tipis senyummu ku damba Kabar kau menjelma sosok yang fana Aku terlena, terbang ke alam tak nyata Lama jua aku menggila Bak dunia milikku saja Kutampar aroma-aroma durjana Jatuh tak bermakna Ah aku ada di mana 

3 buah puisi karya Nur Awwaliyatul Adzkia

https://youtu.be/EFXqX2fZUYY

Sang pencuri

Tersangka akan pencurian sebongkah hati telah terpasung di penjara Sedang sang korban merasa terhina, bukan karena diambil paksa, lain ia tak terima kalau ia tak bisa kembali kokoh seperti semula Ratusan kali ia meyakinkan itu hanyalah sebuah sandiwara drama atau lebih tepatnya sebuah kekhilafan Seminggu sudah ia berkelana, namun hasilnya hanya bayangan fana Demikian sebuah tajuk, seorang yang merasa ditipu dan dicuri hatinya Cukup sekian Terima kasih

Thanks for a cup of hot chocolate

Dude The first time I saw your name I just realized that we're different. Yet, I wish that one day you'll see the true belief that you can totally rely on is Islam. Your act, attitude reveals the good Moslem man. You're such a gift for your society you live in. I know probably you never know that there somebody is praying for your faith. It's me. I know perhaps you had such a hatred to Islam due to the current situations. Islam is peace. Islam is pure. Islam is beautiful. You deserve to be a Moslem. After we met, I always thought bout u. It's so hard to find u. More than a week I attempted to find u. You're pure and kind. May Allah guides u to the right path. I just realized that your magical words were able to change my life. I review my attitude toward people. I recall how I acted and how I didn't appreciate this life. U know, before meeting u, I was in pain. I ever decided to commit suicide. Alhamdulillah I didn't. Yet, you change my life. You chan...

Tidur di stasiun Senen Jakarta Pusat

26 April 2018, Kali kedua saya numpang tidur di stasiun. Tapi, kali ini stasiun Senen. Jangan cemas, ada beberapa informasi dan tips buat bermalam di stasiun Senen. Sebenarnya di stasiun Senen sudah ada larangan untuk tidur atau bermalam di stasiun. Tulisan larangan tersebut nempel di tembok ruang tunggu tepat di samping Mushala a.k.a tempat shalat. Waktu itu, saya naik kereta dari Tegal - Senen. Sampai di Senen tepat pukul 7 malam. Karena ini pertama kalinya memijakkan kaki di Jakarta. Jadi rasa takut, was-was akan premanisme atau kekejaman Jakarta selalu terngiang. Sebenarnya waktu itu bisa saja saya menginap di Kebayoran, rumah om, tapi karena bayangan betapa horornya ibu kota, saya lebih memilih tidur di stasiun Senen. Sekitar jam 10-11 malam, Ada beberapa petugas keamanan stasiun yang berkeliling sambil memeriksa (sidak), apakah kita memiliki tiket kereta pagi atau tidak. Jadi karena saya berniat numpang tidur di situ, saya memasang muka memelas, kalo saya tidak berani ke luar st...